Teknologi Informasi dan Komunikasi |
Masa terus bergulir. Teknologi yang diciptakan oleh manusia semakin canggih. Perkembangan teknologi sedikit banyak memengaruhi dunia pendidikan. Bahkan, pendidikan merupakan salah satu variabel yang mengkatroli kemajuan teknologi. Dalam hal ini, sekolah menjadi episentrumnya.
Produk teknologi yang paling terasa pengaruhnya dalam jagat pendidikan
yakni Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sekolah yang menerapkan TIK dalam segala
aktivitasnya terlihat semakin survive. Ini semua karena TIK menawarkan
kemudahan dan efisiensi dalam pertukaran informasi. Di bidang administrasi
keuangan, sekolah bisa mengelola dan mengkalkulasi anggaran secara cepat dan
akurat. TIK membantu sekolah mengsensus barang yang dimiliki sekolah. Bahkan,
TIK mampu memberi rekomendasi perguruan
tinggi beserta jurusannya bagi siswa SMA berdasarkan hasil akademik yang
diraih. Terlihat sekolah yang terlambat pembangunan TIKnya jelas terlihat ketertinggalannya dibandingkan dengan sekolah yang terlebih dahulu matang penerapan
TIKnya.
Secara kasap mata, TIK memberi dampak yang besar terhadap kemajuan
sekolah. Bahkan ada yang beranggapan bahwa sekolah yang bagus adalah sekolah
yang maju TIKnya. Yang menjadi masalah apakah kemajuan penerapan TIK suatu
sekolah berbanding lurus dengan kualitas layanan pendidikan sekolah tersebut.
Karena orangtua menitipkan anaknya di sekolah agar anaknya menjadi generasi
bangsa yang berakhlak mulia dan cerdas. Sistem TIK yang canggih tidak dapat
menjamin tujuan anak disekolahkan bisa terakomodir. Menurut penulis, yang
paling esensial adalah bagaimana sumber daya manusianya.
Guru sebagai nahkoda dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu
dibekali keterampilan yang memadai agar sanggup membimbing siswanya menjadi
pribadi yang sesuai harapan. Diharapkan guru tampil sebagai sosok pendidik,
bukan hanya sekedar mengajar. Integritas manajemen sekolah turut memengaruhi
citra sekolah di masyarakat. Ini juga merupakan urgensi dari pendidikan
yang bermutu.
Sistem yang representatif juga merupakan
salah satu prasyarat terdongkraknya kualitas pendidikan. Kemendikbud selaku
lembaga sentral pendidikan nasional hendaknya menelurkan kebijakan yang mampu
meningkatkan kualitas akhlak peserta didik karena negara kita adalah negara
yang beradab. Idealnya, suatu kebijakan seperti penerapan kurikulum sesuai dengan
kondisi riil di lapangan sehingga pihak sekolah dapat dengan mudah menerima dan
mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Yang tak kalah penting dalam penyelenggaraan pendidikan, adalah pendanaannya. Untuk
sekolah negeri, pemerintah perlu menjamin bahwa sekolah mendapat bantuan
operasional yang cukup. Sekolah boleh memungut SPP, DSP, uang kegiatan dan
sebagainya asal besar tarifnya disesuaikan dengan kemampuan finansial orangtua
masing-masing peserta didik. Jika sekolah memiliki anggaran yang cukup, semua
kegiatan di sekolah baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler akan berjalan
lancar. Tentu riskan menyelenggarakan pendidikan tanpa disokong anggaran yang
cukup.
Memang, TIK berhasil membuat sekolah mengikuti perkembangan zaman.
Bahkan, perlu diakui TIK membantu kegiatan di sekolah utamanya berkaitan dengan
pertukaran informasi menjadi cepat dan efisien. Namun, jika tidak dibarengi
dengan SDM yang berkompeten, kebijakan yang mendukung, dan anggaran yang cukup
maka jangan harap pendidikan yang berkualitas bisa terwujud. Seluruh stakeholders
perlu mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia apakah sudah
sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yakni “Meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.” (UUD
1945 pasal 31 ayat 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar